CBR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

CRITICAL BOOK REVIEW
PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
Oleh:

Anne Novita Manik
7153142001
Dosen
Pengampu:
Drs. Aman Simaremare, M.S
PENDIDIKAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Manusia
dalam hidupnya mengalami berbagai fase perubahan yang disebut perkembangan,
dimana perkembangan ini merupakan bertambahnya kemampuan manusia secara fisik
maupun psikis dan bersifat kualitatif. Seorang individu bisa dikatakan berhasil
ketika ia bisa melewati setiap fase dalam perkembangan itu dengan menyelesaikan
tugas perkembangannya. Dalam melewati setiap fase itu, individu mungkin akan
menghadapi hambatan baik itu dari aspek fisik, kognitif, emosi, sosial maupun
spritual.
Masa
remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak- kanak kepada masa
dewasa. Masa remaja juga sebagai usia bermasalah. Akhirnya masaa remaja
mengalami kesulitan dalam mengatasi
masalh yang dihadapi. Pada critical
ini membahas perkembangan anak khususnya
seorang remaja.
2.
Tujuan
·
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
masa remaja
·
Untuk mengetahui apa saja aspek- aspek
perkembangan masa remaja
·
Untuk mengetahui segala bentuk perubahan
yang dialami pada masa remaja
·
Untuk mengetahui prilaku menyimpang pada masa remaja
·
Untuk mengetahui minat objek
·
Untuk mengetahui bahaya yang mengitari
masa remaja
3.
Manfaat
·
Memahami perkembangan masa remaja
·
Memahami
aspek- aspek perkembangan masa remaja
·
Memahami perubahan yang dialami pada
masa remaja
·
Memahami
prilaku menyimpang pada masa
remaja
·
Memahami
minat objek
·
Memahami bahaya yang mengitari masa
remaja
BAB II
ISI BUKU
BAB I
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN
INDIVIDU
A. Individu dan Karakteristiknya
Manusia
adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Manusia
sebagai makhluk yang berpikir, makhluk yang berbentuk, makhluk yang dapat
dididik dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat
digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia
tersebut. Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh,
pilah, tunggal, dan khas.
Setiap
individu memiliki cirri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik
yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan
karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, bak yang menyangkut faktor
biologis maupun faktor social psikologis.
B. Perbedaan Individu
Garry
mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut :
1.
Perbedaan fisik : usia, tingkat dan
berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2.
Perbedaan social termasuk status
ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3.
Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif,
minat, dan sikap.
4.
Perbedaan intelegensi dan kemampuan
dasar.
5.
Perbedaan kecakapan atau kepandaian di
sekolah.
a.
Perbedaan Kognitif
Kemampuan
kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengethuan dan
teknologi tiap-tiap orang.
b.
Perbedaan Individual dalam Kecakapan
Bahasa
Kemampuan
tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda, kemampuan berbahasa merupakan
kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata
dan kaliamat yang penuh makna, logis, dan sistematis.
c.
Perbedaan dalam Kecakapan Motorik
Kecakapan
motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan
koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan
kegiatan.
d.
Perbedaan dalam Latar Belakang
Dalam
suatu kelompok siswa pada tingkat mana pun, perbedaan latar belakang dan
pengalaman mereka masing-masing dapat mempelancar atau menghambat prestasinya,
terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.
e.
Perbedaan dalam Bakat
Bakat
merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan
berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara
tepat.
f.
Perbedaan dalam Kesiapan Belajar
Di
depan telah diuraikan, bahwa perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan
mempunyai pengaruh terhadap belajar. Perbedaan latar belakang tersebut, yang
meliputi perbedaan sosioekonomi dan sosiokultural, amat penting artinya bagi
perkembangan anak.
C. Aspek-aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan Individu
Setiap
individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan nonfisik yang
meliputi aspek-aspek intelek, emosi, social, bahasa, bakat khusus, nilai dan
moral, serta sikap. Kelahiran merupakan saat suatu fase pertumbuhan fisik
secara lengkap, yang ditandai setiap ot=rgan atau bagian tubuh telah mampu
berfungsi. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain keturunan, social ekonomi, social kulturasi, kesehatan, dan latar
belakang kehidupan keluarga. Pertumbuhan fisik lebih lanjut berlangsung sejak
bayi lahir, dan amsing-masing organ mencapai tingkat kematangan dan mampu
menjalankan fungsinya dengan baik. Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai
oleh berfungsinya masing-masing organ, berpengaruh, terhadap perkembangan
non-fisik, seperti berpikir, bahasa, social, emosi, dan pengenalan terhadap
nilai, normal, dan moral.
KARAKTERISTIK SETIAP FASE
PERKEMBANGAN
(Prof. Dr. H. Syamsu LN., M.Pd.)
- Karakteristik
Perkembangan pada Fase Orok
Masa
orok merupakan masa perkembangan yang paling singkat dalam kehidupan manusia.
Ini hanya berlangsung selama dua minggu sejak lahir.. Masa orok biasanya dibagi
menjadi dua masa, yaitu masa pertunete yang berlangsung selama 15-30 menit
pertama sejak lahirtali pusar digunting, dan masa neonate, yakni sejak
pengguntingan tali pusar sampai usia dua minggu.
- Fase
Bayi
Masa
bayi dimulai sejak berakhirnya masa orok sampai akhir tahun kedua dari
kehidupan. Masa bayi ini memiliki ciri-ciri perkembangan fisik, inteligensi,
emosi, bahasa, bermain, pengertian, kepribadian, moral, dan kesadaran beragama.
- Fase
Pra-Sekolah (Usia Taman Kanak-Kanak)
Anak
usia pra sekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 2-6 tahun, ketika
anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat
mengatur diri dalam buang air (toilet training), dan mengenal beberapa hal yang
dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya). Masa pra-sekolah ini memiliki
ciri-ciri perkembangan fisik, intelektual, emosional, bahasa, sosial, bermain,
kepribadian, moral dan kesadaran beragama.
- Fase
Anak Sekolah (Usia Sekolah Dasar)
Pada
usia sekolah dasar (6 sampai 12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan
intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual
atau kemampuan kognitif. Masa anak sekolah ini memiliki ciri-ciri perkembangan
intelektual, bahasa, sosial, emosi, moral, kesadaran beragama, dan motorik.
- Fase
Remaja
Fase
remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali
dengan matangnya organ-organ fisik 9seksual) sehingga mampu bereproduksi.
Menurut Kanopka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) awal remaja: 12-15
tahun, (b) remaja madya: 15-18 tahun, dan (c) remaja akhir:18-22 tahun.
KARAKTERISTIK
DAN PERBEDAAN INDIVIDU
(Dra.Hj.
Sitti Hartinah D.s., M.M)
- Individu Dan Karakteristiknya
- Pengertian Individu
Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang
dari berbagai sudut. Sebagimana diketahui, manusia adalah makhluk yang berfikir
homosapiens, makhluk yang berbentuk atau homo faber mahkuk yang dapat didik atau homo educandum,
dan seterusnya merupakan pandamgam-pandangan tentang manusia yang dapat
digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia
tetrsebut. Manusia secara utuh adalah
manusia sebagai peribadi yang merupakan pengenjawantahan menunggalnya berbagai
ciri atau karakter hakiki atausifat kodrati manusia yang seimbang antar
berbagai segi, yaitu segi individu dan sosial, jasmani dan rohani, serta dunia
dan akhirat. Sifat dan ciri tersebut adalah hal yang mutlah disandang oleh
manusia sehingga manusia pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang utuh.
- Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau
karakteristik Karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh
dari pengaruh lingkungan. Karakteristik
bawaan merupakan karakteristik keturunan dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut faktor biologis mupun faktor sosial psikologi. Pada masa lalu, terdapat keyakinan serta kepribadian terbawa pembawaan
(heredity) dan lingkungan. Hal tersebut
merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi
kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya
sendiri-sendiri. Akan tetapi, makin disadari bahwa apa yang dirasakan oleh
seorang anak, remaja, atau dewasa merupakan hasil dari perpaduan antara apa
yang ada di antara faktor-faktor biologi yang diturunkan dan pengaruh
lingkungan.
Natur dan nurture merupakan istilah yang biasa
digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal
fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Karakteristik yang berkaitan dengan sosial
psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Seorang bayi yang
baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga yaitu garis keluarga ayah
dan garis keluarga ibu.
- Aspek Perkembangan Individu
Perkembangan-perkembangan dasar atau esensi
dari lingkungan belajar mengajar yang sehat adalah suasana belajar yang secara
nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang terdapat antara siswa dan guru
di dalam kelas. Perasaan-perasaan yang
mendasari transaksi belajar mengajar tersebut tergantung pada peran guru dalam
menciptakan situasi belajar yang kondusif.
Dengan
perasaan saling memperhatikan yang terdapat antara guru dan anak dalam proses
belajar mengajar, sikap guru yang merupakan cerminan perasaan yang melandasi
transaksi belajar mengajar diantaranya adalah
- Penerimaan (acceptance)
Sikap ini meliputi pengenalan dan pengakuan
terhadap berbagai kemampuan dan keterbatasan mental, emosional, fisik, dan
sosial yang dimiliki anak.
- Rasa Aman
Rasa aman dan disayangi merupakan kebutuhan
dasar manusia yang perlu memperoleh pemenuhan sehingga dalam proses belajar
mengajar diperlukan pula adanya rasa disayangi dan diterima oleh kelompok
danguru.
- Pemahaman akan adanya Individual
(differences)
Pemahaman pendidik bahwa tidak ada manusia
yang sama serta perilaku mahasiswa
selalu bersifat unik menjadikan diperlukan kesabaran dalam menghadapi berbagai
perilaku anak. Hal yang terpenting adalah bahwa guru harus menjaga keseimbangan
antara sikap otoritatif untuk mengarahkan perilaku anak dengan sikap ngemong
dan pemberian kesempatan berkembang sesuai dengan berbagai situasi dan kondisi
masing-masing, diantaranya menggunakan
cara-cara yang demokratis dan Sikap
Bersahabat.
- Memahami Perbedaan Individual
Tugas utama guru adalah mengajar dan dalam
proses pembelajaran yang dihadapi adalah anak manusia yang bersifat munik.
Dalam hal ini, kata unik mengandung berbagai pengertian. Pengertian yang
pertama adalah unik dapat dimaknai bahwa tidak ada manusia yang sama, dalam pengertian
bahwa tidak ada manusia yang sama, dalam pengertian manusia yang satu pasti
beda dengan yang lain. Pengertian unik yang kedua adalah bahwa kondisi manusia
itu sendiri bersifat tidak menetap. Secara rinci, kondisi awal yang berupa
pelajaran, atau kondisi kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan pengajaran
meliputi: 1) Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, 2) Pribadi Siswa terbagi
menjadi Fungsi Kognitif, Fungsi Konatif Dinamik, Fungsi Afeksi, Fungsi Sensorik-Motorik , Fungsi Pribadi Lain
- Perlunya pemahaman Perkembangan Peserta Didik
Mempelajari berbagai aspek psikologi anak
sangat membantu keberhasilan proses pengajaran karena dengan memahami berbagai
faktor yang merupakan kondisi awal anak, menjadi alat bantu yang penting bagi
penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
Dengan pemahaman tersebut diharapkan setiap pengajarakan dapat melayani anak
didik secara tepat sesuai dengan kondisi yang mereka miliki. Cara yang paling sederhana dan tidak menyalahi aturan main sebagai
pengajar adalah selalu memperlakukan anak sebagai anggota kelompok yang selalu
diperlakukan dan dituntut sama, meskipun hal tersebut bukanlah tindakan yang
bijak. Faktor lapangan juga masih sangat
banyak ditemukan pengajar yang berlaku seperti ilustrasi tersebut, hal tersebut
dapat disebabkan oleh berbagai hal di antaranya adalah:
·
Kurangnya
pemahaman guru akan pentingnya memahami perkembangan dan perbedaan individual.
·
Kurangnya
kesadaran dan dedikasi guru, untuk mau direporkan dengan berbagai perbedaan
yang ada pada anak.
·
Guru
juga merupakan pribadi yang unik, yang juga perlu dipahami mengenai berbagai
perbedaan yang ada pada mereka.
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
A. Pengertian Pertumbuhan Perkembangan
Pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat, dalan perjalanan waktu tertentu. Perkembangan merupakan proses
perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan
interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan
perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematangan fisik.
B. Tugas-tugas Perkembangan
Pada
jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada posisi yang cukup
kompleks, di mana ia telah banyak menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya,
seperti misalnya mengatasi sifat tergantung pada orang lain, memahami norma
pergaulan dengan teman sebaya, dan lain-lain. Secara sadar pada akhir masa
anak-anak seorang individu berupaya untuk dapat bersikap dan berprilaku lebih
dewasa. Hal ini merupakan tugas yang cukup berat bagi remaja untuk menuntaskan
tugas-tugas perkembangannya. Havighurst mengemukakan 10 jenis tugas
perkembangan remaja, yaitu :
1. Mencapai
hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang;
2. Mencapai
perasaan seks dewasa yang diterima secara social;
3. Menerima
keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif;
4. Mencapai
kebebasan emosional dari orang dewasa;
5. Mencapai
kebebasan ekonomi;
6. Memilih
dan menyiapkan suatu pekerjaan;
7. Menyiapkan
perkawinan dan kehidupan berkeluarga;
8. Mengembangkan
keterampilan dan konsep intelektual;
9. Menginginkan
dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab;
10. Menggapai
suatu perangkat nilai;
C. Hukum-hukum Pertumbuhan dan
Perkembangan
Hukum
pertumbuhan antara lain adalah hukum Cepphalocoudal
yang artinya pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki dan hukum Proximodistal yang artinya pertumbuhan
fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Hukum perkembangan menyatakan
bahwa perkembangan kemampuan sosio-psikologi berawal dari hal-hal yang umum
menuju ke hal-hal khusus. Perkembangan secara keseluruhan mengikuti periodisasi
yang teratur, yang dari masa pra-natal, masa bayi, masa anak-anak, masa anak
sekolah, remaja, dewasa, dan masa tua. Penahapan perkembangan ini mengikuti
tahap perkembangan kemampuan fungsi fisik.
D. Remaja : Karakteristik Pertumbuhan
dan Perkembangannya
Masa
remaja adalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik
terjadi ketidakseimbangan. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan berpikir,
bahasa, emosi, dan social anak. Gejola onani atau masturbasi timbul karena
rangsangan kematangan seksual dan dorongan untuk mendapatkan kepuasan, yang di
lain pihak merupakan tindakan untuk meenghindari larangan norma social dan
hukum.
E. Jenis-jenis Kebutuhan dan Pemenuhannya
Kebutuhan
dibedakan atas kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Menurut Freud, dorongan
yang paling menentukan munculnya kebutuhan adalah dorongan seksual, sehingga
setiap dorongan untuk bertingkah laku senantiasa ada kaitannya dengan upaya
untuk mencapai kenikmatan atau kepuasan seksual. Kebutuhan normatif adalah
sejenis kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan mengembangkan diri yang
disesuaikan dengan kondisi kehidupan sekarang dan di masa depan.
F. Kebutuhan Remaja, Masalah, dan
Konsekuensinya
Beberapa
jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
kebutuhan, yaitu :
·
Kebutuhan organik
·
Kebutuhan emosional
·
Kebutuhan berprestasi atau need of
achievement
·
Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan
mengembangkan jenis
REMAJA DAN PERKEMBANGANNYA
(Mohammad
Ali & Mohammad Asrori)
- Pengertian
Remaja
Masa
remaja menurut ( Mappire 1982) berlangsung antara umur 12-21 tahun bagi wanita
dan 13-22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi 2
bagian yaitu : usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal,
dan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun adalah remaja akhir. Remaja yang dalam
bahasa aslinya disebut adolescence berasal dari bahasa latin adolescare yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”.
- Tugas-
Tugas Perkembangan Masa Remaja
Adapun
tugas- tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock( 1991) adalah :
- Mampu menerima keadaan fisiknya
- Mampu menerima dan memahami peran
seks usia dewasa
- Mampu membina hubungan dengan baik
dengan angota kelompok
- Mencapai kemandirian emosional
- Mencapai kemandirian ekonomi
- Mengembangkan konsep dan
keterampilan intelektual
- Memahami dan menginternalisasikan
nilai- nilai orang dewasa
- Memasuki diri untuk memasuki perkawinan
- Memahai dan mempersiapkan berbagai
tanggung jawab kehidupan
- Pengertian
Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah bertambahnya berat, panjang atau tinggi badan, tulang, otot- otot
menjajdi lebih kuat lingkar tumbuh menjadi lebih besar dan organ tubuh menjadi
lebih sesmpurna. Perkembangan menurut para pisikolog adalah proses perubahan
yang bersifat progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik
psikis yang baru.
- Hukum-
Hukum Perkembangan
Ada beberapa hokum-hukum perkembangan, yaitu :
- Hukum tempo perkembangan
- Hukum irama perkembangan
- Hukum rekapitulasi
- Hukum masa peka
- Hukum Trotzalter ( masa menentang)
- Hukum masa eksploratif
- Hukum pertahanan diri
- Hukum pengembangan diri
- Karateristik
Umum Perkembangan Remaja
Masa
remaja sering kali di kenal dengan masa mencari jati diri, oleh Erikcson
disebut dengan identitas ego ( Bischof 1983). Oleh karena itu ada sejumlah
sikap yang sering ditunjukan oleh remaja yaitu sebagai berikut :
·
Kegelisahan
·
Pertentangan
·
Mengkhayal
·
Aktivitas berkelompok
·
Keinginan mencoba segala sesuatu
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
(Dra.Hj.
Sitti Hartinah D.s., M.M)
A.
Karakteristik Pertumbuhan Fisik Remaja
Masa remaja adalah tahapan perkembangan yang
pada umumnya dimulai sekitar usia 13 tahun.
Secara umum, remaja memiliki ciri sebagai berikut:
- Pertumbuhan fisik yang sangat pesat dan mulai sekunder, terutama hormon
reproduksi.
- Fase remaja adalah masa mencari identitas
sehingga masa ini
anak mempunyai
pribadi yang sangat pemikiran, perasaan, maupun emosionalnya , sehingga pada masa ini anak dipengaruhi.
- Remaja mulai menginginkan kebebasan
emosional dari orangtua
- Adanya berbagai perubahan yang
dialamimenyebabkan remaja menjadi anak yang emosional
- Perkembangan penalaran yang pesat
menjadikan kelompok remaja
- Pada masa ini juga berkembang rasa ingin
tahu yang sangat besar sehingga pada kelompok-kelompok remaja juga
berkembang sifat heroic
- Mulai berfungsinya hormon sekunder,
terutama hormon reproduksi menyebabkan remaja mulai tertarik pada lawan
jenis.
B.
Perbedaan Pertumbuhan Fisik
Perubahan fisik pada remaja perempuan nampak lebih menonjol pada
pertumbuhan tulang (badan menjadi tinggi dan anggota badan menjadi panjang) mulai tumbuh rambut, payudara, mulai memperoleh haid atau menstruasi,
serta tumbuh bulu-bulu sekunder.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan fisik remaja dapat dari berbagai sumber, yaitu keluarga, gizi,
gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan bentuk tubuh.
Terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik, 1) internal ( sifat
jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya, kematangan) 2) Faktor Eksternal
(kesehatan, makanan, stimulasi lingkungan).
D. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Dan Perilaku
Perbedaan faktor
keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan
menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu. Akibat dari pertumbuhan fisik
yang pesat pada remaja, perubahan pada
remaja tidak saja nampak pada pertambahan tinggi dan berat badan, tetapi juga
muncul berbagai macam akibat psikologis yang sering termanifestasi pada
perilakunya. Sebagian remaja tidak terlalu memperhatikan perubahan ya g terjadi
dan memikirkan normal tidaknya dirinya dibandingkan dengan teman sebayanya.
Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting adalah
pengaruh jangka panjang terhadap sikap, perilaku sosial minat dan kepribadian.
E. Upaya
Membantu Pertumbuhan Fisik Dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Percepatan pertumbuhan
fisik dapat dibantu dengan berbagai usaha atau stimulasi secara sitematis,
antara lain: 1) menjaga kesehatan badan, 2) Memberi makanan yang baik.
F. Upaya Untuk Memberikan Bantuan
Dengan mencermati bahwa kelompok sebaya
merupakan hal yang sangat berpengaruh dan menentukan perilaku dan perkembangan
remaja, perkembangan program kelompok remaja ke arah kegiatan yang bernilai
positif merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan factor--faktor sebagai berikut:
·
Sarana
dan prasarana
·
Waktu
istirahat
·
diadakan jam-jam olahraga bagi para siswa.
G.
Perkembangan Emosi Dan Moral
Pada dasarnya, pola perkembangan emosi remaja
sama dengan pola emosi masa
anak-anak, hanya saja penyebab muncul dan memuncaknya emosi yang berbeda.
Perilaku semacam ini disebabkan oleh mulai adanya pengendalian emosi yang
dilakukan remaja.
- Kematangan Emosi, ditandai dengan ciri :
·
Remaja
mulai mampu menahan diri
·
Remaja
mulai mampu menganalisis situasi dengan kritis
·
remaja mampu menunjukkan suasana hati yang lebih
stabil.
- Perkembangan moral,
perkembangan remaja adalah kesadaran remaja untuk memenuhi secara sukarela
standar moral sebgai pedoman perilakunya.
Terdapat 5 perubahan yang dapat diilukiskan sebagai berikut: 1)
pandangan moral remaja mulai menjadi abstrak, padanngan moral remaja
sering berpusat pada apa yangbenar dan apa yang salah, penilaian moral
pada remaja semakin m endasarkan diri pada pertimbangan kognitif,
penilaian moral yang dilakukan remmaja menunjukkan perubahan yang berherak
darisifat yang egosentris menjadi sosiosentris, dan penilaian moral secara
psisikis juga berkembang menjadi lebih mendalam.
H. Perkembangan Sosial
- Arti kelompok bagi
remaja, kelompok remaja yang sehat memiliki fungsi yaitu, merupakan wahana
tempat berbagi, untuk mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan
perilaku heteroseksual yang sehat akan dapat dikembangkan didalam kelompok
sosoalnya.
- Sosialisasi remaja,
keberhasilan remaja dalam melakukan psoses sosialisas banyak dipengaruhi
oleh sikap orang tua dan orang disekitranya, seperti menentang
otoritas orang tua, kesadaran
emosional, dan hambatan sosial remaja, serta pemenuhan kebutuhan dan
penyesuaian diri pada remaja.
BAB
III
PERTUMBUHAN
FISIK
A. Penyebab Perubahan
Pertumbuhan
fisik adalah perubahan-perubahan yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya
ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan
cirri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik pada remaja
laki-laki maupun wanita, perubahan fisik tersebutmengikuti urutan-urutan
tertentu.
Pada
dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan kelenjar hypothalamus.
Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran
tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua
pada remaja. Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua
macam hormone, yaitu hormone pertumbuhan dan hormone gonadotropik yang
berfungsi mengaktifkan kelenjar kelamin. Pertumbuhan fisik yang tepat akan
dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar pituitary dan
gonadotropik.
Pertumbuhan
fisik remaja ditandai oleh (i) perubahan ukuran tubuh, yang selama masa remaja
pertumbuhan tinggi badan bertambah 25 persen dan berat badan bertambah sekitar
200 persen atau dua kali lipat; (ii) proporsi tubuh yang kurang proporsional;
(iii) cirri kekamin utama, yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada
wanita mengalami mensturasi pertama dan pada laki-laki mengalami “mimpi
pertama”; dan (iv) cirri kelamin kedua seperti pinggul melebar dan mencuatnya
putting susu pada wanita dan tumbuhnya kumis dan jenggot serta bulu di sekitar
kelamin, dan membesarnya jakun pada laki-laki.
Urutan
dan irama pertumbuhan fisik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu pada
wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki. Bebrapa faktor yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik ini adalah :
·
Faktor keluarga, yaitu meliputi faktor
keturunan dan lingkungan keluarga,
·
Faktor gizi, yang erat hubungannya
dengan kondisi social ekonomi keluarga,
·
Faktor emosional, yang bertalian dengan
gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya,
·
Faktor jenis kelamin, dimana laki-laki
cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan
wanita, dan
·
Faktor kesehatan
Pertumbuhan
fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini tampak pada
perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari
pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta
“melawan” kewenangan, dan semacamnya.
Remaja
yang dapat memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari para
pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar kelompok,
pembentukan kelompok olahraga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan hidup sehat
perlu dikembangkan. Di sekolah, kegiatan korikuler dan ekstrakurikuler perlu
diselenggarakan secara terprogram.
PERTUMBUHAN FISIK
(Mohammad
Ali & Mohammad Asrori)
- Pengertian
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan
adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu
dan berlangsung dalam periode tertentu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang
bersifat internal maupun eksternal. Perubahan internal meliputi perubahan
ukuran alat pencernan makanan, bertambahnya besar dan berat jantung dan paru-
paru serta bertambah sempurnahnya sistem kelenjar endoktrin/kelamin. Perubahan
eksternal eliputi bertambah tinggihnya badan, bertambahnya lingkar tubuh
perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks
munculnya tanda–tanda kelamin seknder (Hurlock E.B 1991)
- Pengaruh
Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkalaku
Perubahan
fisik hampir selalu diiringi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini
seringkali menjadi sedik parah karena sikap orang-orang yang berbeda di
sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.
Pertumbuhan fisik pada giliranya membawa sampai pada suatu kondisi jasmaniah
yang siap untuk melaksanakan tugas perkembangan secara memadai, yaitu kesiapan
indiviidu untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada periode berikunya.
- Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik
- Faktor Internal
a. Sifat
jasmaniah yang diwariskan dari orangtuanya
Anak cenderung dapat lebih tinggi atau panjang dari
anak lainnya jika ayah dan ibu atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang
begitupun sebaliknya.
b. Kematangan
Pertumbuha fisik solah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan.
- Faktor Eksternal
a. Kesehatan
Anak yang sering sakit pertumbuhannya
akan terhambat, sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya.
b. Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancer
c. Stimulasi
lingkungan
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk
meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.
- Perbedaan
Individual Dalam Pertumbuhan Fisik
Secara
umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa
remaja awal. Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa diantara hal yang kurang
menyenangkan remaja adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat
pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain. Faktor internal dan
eksternal yang semuanya ikut memengaruhi
pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik akan sangat
bervariasi. Perbedaan keturunan kondisi kesehatan, gizi makanan , dan stimulasi
lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu.
- Upaya
Membantu Pertumbuhan Fisik Dan Implikasinya Bagi Pendidikan
- Menjaga kesehatan badan
Hidup
sehat, bersih, dan olah raga secara teratur akan dapat membantu menjaga
kesehatan pertumbuhan tubuh.
- Memeberi makanan yang baik
Makanan
yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, sehat, dan tidak
tercemar oleh kotoran atau penyakit. Dan perlu juga memperhatikan hal-hal
berikut yaitu :
·
Sarana dan prasarana
·
Waktu istirahat
·
Berolahraga
PERKEMBANGAN FISIK PESERTA
(Dra. Desmita, M.Si.)
- Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau yang
disebut juga pertumbuhan biologis meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti pertumbuhan otak,
sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan
lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan
tubuhna (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual),
serta perubahan dalam kemampuan fisik 9seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan
dan sebagainya).
Karakteristik perkembangan
peserta didik dapat dilihat dari keadaan berat dan tinggi badan anak usia
sekolah, masa pubertas (10-14 tahun), kematangan seksual (ditandai dengan
perubahan ciri-ciri seks primer dan perubahan ciri-ciri seks sekunder),
perkembangan motorik anak usia sekolah dasar, dan masa pubertas
Dalam psikologi perkembangan,
terdapat dua isu dasar yang menjadi perdebatan sengit, yaitu nature (alam, sifat dasar) dapat
diartikan sebagai sifat khas seseorang yang dibawa sejak kecil atau yang
diwarisi sebagai sifat pembawaan, dan nurture
(pemeliharaan, pengasuhan) dapat diartikan seabgai faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi individu sejak dari masa pembuahan sampai selanjutnya.
Terdapat beberapa hal penting yang perlu dilakukan guru dalam menyikapi
pengaruh genetik dan lingkungan bagi perkembangan anak, yaitu memahami dan
menghargai perbedaan-perbedaan individual anak, menyadari bahwa sebenarnya
faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan, dan mendorong siswa
menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan. Perkembangan otak mulai terjadi sejak masa prenatal,
yakni kira-kira 25 hari setelah konsepsi. Selama masa prenatal ini, otak
mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam jumlah dan ukuran sel saraf.
Otak terus berkembang pada masa anak-anak, namun tidak sepesat pada masa bayi.
Pada usia sekolah dan remaja, perkembangan otak banyak terjadi pada wilayah korteks,
suatu wilayah otak dimana anak dapat mengontrol tingkah lakunya sendiri.
Seiring dengan bertambahnya usia
anak, proses pembelajaran seharusnya lebih mendorong anak untuk mencari dan
meneliti apa yang dikehendakinya. Sebaliknya, proses pembelajaran harus jauh
dari upaya menjejalkan pengetahuan ke dalam otak anak.
BAB IV
PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN
BAHASA
A. Perkembangan Intelek
Intelek
adalah kecakapan mental., yang menggambarkan kemampuan berpikir. Banyak
defenisi tentang intelegensi namun makna intelegensi dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak. Kemampuan berpikir atau
intelegendi diukur dengan tes intelegensi. Tes intelegensi yang terkenal adalah
tes Binet-Simon. Hasil tes intelegensi dinyatakan dalam bentuk nilai IQ, dan
hal itu banyak gunanya karena tingkat intelegensi berpengaruh terhadap banyak
aspek.
Ciri-ciri
pokok dalam perkembangan intelek remaja dapat disebutkan sebagai berpikir
deduktif-hipotesis dan berpikir kombinatoris. Perkembangan intelegensi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman belajar termasuk
berbagai bentuk latihan, lingkungan, terutama kondisi lingkungan keluarga. Oleh
karena itu terdapat perbedaan kemampuan dan irama perkembangan intelegensi
individu. Secara umum dapat dikenal pengelompokan individu berdasarkan tingkat
kecerdasannya dalam beberapa tingkat atau jenjang yaitu : kelompok anak
berkelainan mental, kelompok anak bodoh, anak normal, anak pandai, anak cerdas,
dan anak istimewah.
B. Bakat Khusus
Bakat
merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam membantu perkembangan
seseorang individu. Bakat itu adalah sifat atau kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang dan akan berkembang dengan amat baik jika mendapatkan
rangsangan yang tepat. Ada beberpa individu yang memiliki bakat khusus, seperti
melukis, olah raga, dan music. Secara umum bakat itu mencakup tiga dimensi,
yaitu dimensi perceptual, psikomotor, dan intelektual.
Oleh
karena itu bakat mrmpunyai kaitan erat dengan keberhasilan di sekolah,
sekalipun terdapat juga perkecualian-perkecualian. Perkembanagn bakat seseorang dipengaruhi oleh
faktor dalam anak dan faktor lingkungan. Karena kondisi setiap individu dan
lingkungannya tidak sama, maka terjadi perbedaan bakat setiap orang secara individual.
C. Perkembangan Sosial
Perkembangan
social adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan
meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Perhatian remaja mulai tertuju pada
pergaulan di dalam masyarakat dan ia membutuhkan pemahaman tentang norma
kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk
kehidupan kelompok terutama kelompok sebaya sama jenis. Perkembangan social
anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni : kondisi keluarga,
kematangan anak, status social ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas
mental terutama intelek dan emosi.
Hubungan
social remaja terutama yang berkaitan dengan proses penyesuaian diri
berpengaruh terhadap tingkah laku, sehingga dikenal beberapa pola tingkah laku,
seperti remaja keras, remaja yang mengisolasi diri, remaja yang bersifat egois,
dan sebagainya.
D. Perkembangan Bahasa
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau
hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa adalah meningkatkanya
kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara
lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan
menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat
memahami dan dipahami orang lain. Bahasa remaja adalah bahasa yang telah
berkembang. Bersamaan dengan kehidupannya di masyarakat luas, anak remaja
mengikuti proses belajar di sekolah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa yaitu :
a.
Umur anak
b.
Kondisi lingkungan
c.
Kecerdasan anak
d.
Status social ekonomi keluarga
e.
Kondisi fisik
Strategi
belajar mengajar yang perlu di terapkan oleh guru yaitu :
a.
Anak perlu melakukan pengulangan
pelajaran
b.
Guru melakukan pengembangan bahasa murid
dengan menambahkan perbendaharaan bahasa
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
(Prof. Dr. H. Syamsu LN., M.Pd.)
- Perkembangan
Fisik
Fisik
atau biasa dikenal dengan sebutan tubuh manusia adalah serangkaian gabungan
dari komponen-komponen (organ) yang kompleks. Semua ini berawal sejak dalam
kandungan hingga lahir seutuhnya ke dunia. Menurut Kuhlen dan Thompson
(Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat
aspek, yaitu: sistem syaraf, otot-otot, kelenjar endoktrin, dan struktur fisik
atau tubuh.
- Perkembangan
Inteligensi
Inteligensi
bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk
mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
- Perkembangan
Emosi
Emosi
meruakan warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.
Yang dimaksud warna afektif ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami
pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu. Contohnya, gembira,
bahagia, putus asa, terkejut, benci (tidak senang), dan sebagainya.
- Perkembangan
Bahasa
Bahasa
merupakann faktor hakiki yang membedakan antara manusia dengan hewan. Bahasa
sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu. Perkembangan
pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk
pengertian, menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan. Perkembangan pikiran
dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat
dua atau tiga kata.
- Perkembangan
Sosial
Perkembangan
sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,
moral, tradisi, melebur diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi
dan bekerja sama.
- Perkembangan
Kepribadian
Kepribadian
dapat diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik (Abin Syamsuddin Makmun,
1996). Keunikan penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek
kepribadian itrtu sendiri, yaitu meliputi karakter, temperamen, sikap,
stabilitas emosional, responsibilitas, dan sosiabilitas.
- Perkembangan
Moral
Moralitas
merupakan kemampuan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau
prinsip moral. Sikap orangtua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan
perkembangan moral anak yaitu: konsisten dalam mendidik anak, sikap orangtua
dalam keluarga, penghayatan dan pengalaman agama yang dianut, sikap konsisten
dalam menerapkan norma.
- Perkembangan
Kesadaran Beragama
Jiwa
beragama atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah individu yang
berkaitan dengan keimanan kepada Allah SWT yang direfleksikan kedalam
peribadatan kepada-Nya. Baik yang bersifat hablumminallah maupun
hablumminannas.
PERKEMBANGAN INTELEK
(Mohammad
Ali & Mohammad Asrori)
- Pengertian
Intelek
Istilah
intelek berasal dari bahasa inggris
intellect yang menurut Chaplin (1981) diartikan sebagai berikut :
- Proses kognitif, proses berfikir,
daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan pertimbangkan
- Kemampuan mental dan intelegensi
- Tahapan
Perkembangan Intelek / Kognitif
Jean
Piaget membagi perkembangan intelek/
kognitif menjadi empat tahapan sebagai berikut :
1.
Tahapan sensori motoris
2.
Tahapan Praoperasional .
3.
Tahap operasi konkret
4.
Tahap operasional formal
C. Hubungan Intelek Dengan Tingkah
Laku
Intelegensi menurut Piaget merupakan pernyataan dari
tingkah laku adaptasi yang terarah kepada kontak dengan lingkungan dan kepada
penyusunan pemikiran . Piaget memiliki
pandangan bahwa setiap organism memiliki
kecendrungan inheren untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Intelegensi sebagai bentuk da ri penyesuaian organism baru dapat diketahui
berkat akomodasi
- Karakteristik
Perkembangan Intelek/ Kognitif
- Karakteristik tahap sensori motoris
Tahap
sensori ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut :
- Segalah aktivitas tindakanya masih
bebrsifat naluriah
- Aktivitas pengalaman didasarkan
terutama pada pengalaman indra
- Individu baru mampu melihat dan
meresapi pengalaman, tetapi belom mampu untuk mengategorikan pengalaman
- Individu mulai belajar menangani
objek- objek konkret
- Karakteristik tahap praoperasional
Tahap
praoperasional ditandai dengan
karakteristik menonjol sebagai berikut :
- Individu memtransformasikan sebagai
informasi
- Individu telah mampu mengemukakan
alasan dalam menyatakan ide- ide
- Cara berpikir individu besifat
egosentris
- Karakteristik tahap operasional
konkret
Tahap
operasional konkret ditandain dengan karakteristik yang menonjol bahwa segalah
sesuatu dipahami sebagaimana yang tampak saja atau sebagaimana kenyataan yang
mereka alami.
- Karakteristik Tahap operasional
formal
- Individu dapat mencapai mencapai
logika dan rasio serta dapat menggunakan abstark
- Individu mulai berpikir logis
dengan objek- objek yang abstrak
- Individu mulai mampu memecahkan
masalah yang bersifat hipotesis
- Individu bahkan mulai mampu membuat
perkiraan dimasa depan
- Faktor-
Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Intelek Kognitif
- Faktor hereditas
Semenjak
didalam kandungan anak memiliki sifat- sifat yang menentukan daya kerja
intelektual. Secara ptensial anak telah membawa kemungkinan keampuan berfikir
staraf normal diatas normal atau dibawa normal.
- Factor lingkungan
- Keluarga
Cara
yang digunakan didalam lingkungan keluarga dalam perkembangan seorang anak
yaitu member kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ide- idenya menghargai ide- ide tersebut memuasakan
dorongan keingin tahuan anak dengan jalan.
- Sekolah
Cara-cara
yang digunakan dalam lingkungan sekolah dalam perkembangan anak
- Menciptakan interaksi
- Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdialog
- Menjaga dan meningkatkan
pertumbuhan fisik anak
- Menigkatkan kemampuan berbahasa
peserta didik
- Perbedaan
Individual Dalam Perkembangan Intelek/ Kognitif
Perbedaan
individual dalam perkembangan intelek menunjujl kepada perbedaan dalam kemmpuan
dan kecepatan belajar. Perbedaan- perbedaan individual peserta didik akan
tercermin pada sifat- sifat mereka dalam kemampuan, keterampilan, sikap dan
kebiasaan belajar serta kualitas proses dan hasil belajar baik dari segi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
- Membantu
Perkembangan Intelek Dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Kemampuan
intelektual peserta pendidik adalah kesadaran pendidik terhadap kemampuan
intelektualnya setiap peserta didik harus dipupuk dan dikembangkan agar potensi
yang dimiliki setiap individu terwujud sesuai dengan perbedaan manusia masing-
masing
PERKEMBANGAN
HUBUNGAN SOSIAL
A. Pengertian hubungan social
Hubungan social individu berkembang karena adanya
dorongan rasa ingin tahu terhadap segalah hal sesuatu yang ada didunia. Dalam
perkembangannya setiap individu ingin tahu bagaimana cara melakukan hubungan
secara baik dan aman dengan dunia sekitar baik bersifat fisik maupun social
B. Pengaruh Hubungan Sosial Terhadap
Tingkah Laku
Hubungan social
individu dimulai sejak individu berada dilingkungan rumah bersama
keluarganya. Menurut Bowebe (1987) hubungan individu itu ada saat ketika
bermulai sejak bayi baru lahir karena
sentuhan ibu pada bayi nya terutama saat menyusui anaknya kemudian
hubungan tersebut menambah dari lingkunganganya yang beberapa tahun kemudian ia mengenal banyak orang baik itu
teman, masyarakat dan dll yang membuat dia mengerti akan hidup ini yang
menggantungan diri kepada orang lain.
C. Perkembangan Interaksi Sosial
Remaja
Thibaut dan Kelley (1979) yang merupakan pakar dalam
teori interaksi mendefenisikakn interaksi sebagai peristiwa saling memengaruhi
satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama mereka menciptakan komunkasih satu sama lain
dengan tujuan untuk memengaruhi individu lain.
Adapaun Homans (1985) mendefenisikan interaksi sebagai suatu kejadian
ketika suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau
hukuman
Jadi dapat disipulakan bahwa interaksi mengandung
pengertian hubungan timbale balik anatara dua orang atau lebih dan masing-
masing orang yang terlibat didalamnya memainkan peran secara aktif.
D. Jenis- Jenis Interaksi
·
Swah
(1976) membedakan interaksi menjadi tiga jenis yaitu interaksi verbal,
interaksi fisik dan interaksi emosional.
·
Nicholas (1984) membedakan interaksi
berdasarkann banyaknya individu yang terlibat
dalam proses tersebut serta pola
interaksi yang trjadi.
E. Pola Interaksi Remaja Orang Tua
Drama tindakan pertama interaksi remaja dengan orang
tua berlangsung sebagaimana yang terjadi pada interaksi antara masa anak- anak
dengan orang tua nya. Drama tindakan
kedua disebut dengn istilah perjuangan untuk emansipasi. Pada masa ini remaja
memiliki perjuangan yang kuat untuk membebaskan dirinya dari ketergantungan
dengan orang tuanya sebgaimana pada masa
anak- anak untuk mencapai setatus dewasa Drama tindakan ketiga remaja berusaha
menempatkan dirinya berteman dengan orang dewasa dan berinteraksi secara lancer dengan mereka.
Jadi yang dimaksudkan dengan interaksi remaja prang tua adalah hubungan timbale
balik secara aktif antra remaja dengan orang tuanya yang terwujud dalam kualitas hubungan yang
memungkinakan remaja untuk mengembangkan potensi pada dirinya.
F. Persepsi Tentang Interaksi Remaja
Orang Tua
Fontana (!981) mengemukakan konsep yang meliputi
sejumlah aspek dan masing- masing aspek mengandung sejumah indicator sebagai
berikut :
1.
Persepsi remaja mengenai partisipasi dan
keterlibatan dirinya dalam keluarga aspek ini mengandung indicator- indicator sebagai berikut :
·
Persepsi remaja mengenai sikap saling
mengahargai diantara para anggota keluarganya
·
Persepsi remaja mengenai keterlibatan
dirinya dalam membicarakan masalah yang dihadapi keluarga
2.
Persepsi remaja mengenai keterbukaan
sikap orang tua. Aspek ini mengandung indicator- indicator sebagai berikut :
·
Persepsi remaja mengenai toleransi orang
tua
·
Persepsi remaja mengenai kemampuan orang
tua
·
Persepsi remaja mengenai keterbukaan
orang tua
·
Persepsi remaja mengenai upaya orang tua
·
Persepsi remaja mengenai kehadiran orang
tua
3.
Persepsi remaja mengenai kebebasan
dirinya untuk melakukan eksploitasi lingkungan. Aspek ini mengandung indicator-
indicator sebagai berikut :
·
Persepsi mengenai dorongan orang tua
·
Persepsi mengenai perasaan aman dan
bebas kepada orang tua
·
Persepsi remaja mengenai aturan yang
dibuat orang tua
G. Karakteristik Perkembagan Sosial Remaja
Beberapa
karakteristik yang menonjol dari perkembangan social remaja yaitu :
1.
Perkembangan kesadaran akan kesunyian
dan dorongan akan pergaulan
2.
Adanya upaya- upaya memilih nilai- nilai social
3.
Meningkatnya ketertarikan pada lawan
jenis
4.
Mulai cendrung memilih karier tertentu
H. Faktor- Faktor Yang Memengaruhi
Perkembangan Hubungan Sosial
1.
Lingkungan keluarga sangat dibutuhkan oleh anak dalam perosesn
perkembangan sosialnya.
2.
Lingkungan sekolah kehadiran merupakan
perluasan lingkungan sosialnya dala proses sosialisasinya sekali gus merupakan
factor lingkungan baru yang sangat menantang bahkan mencemaskan dirinya.
3.
Lingkungan masyarakat menurut P. siagian
( 1985) mengatakan bahwa masa remaja adalah masa masa untuk menentukan
identitas dan menentukan arah, tetapi masa yang sulit ini menjadi bertambah
sulit oleh adanya kontradiksi dalam masyarakat.
I. Faktor- Faktor Yang Memengaruhi
Perkembangan Hubungan Sosial
Perbedaan lingkungan dapat menimbulkan perbedaan
sikap social pada individual secara psikologis sikap ini dapat dipelajari
deengan taiga cara yaitu :
·
Meniruh orang lain yang berprestasi
dalam bidang tertentu
·
Mengkombinasikan pengalaman dan
·
Pengalaman khusus dengan emosional yang
mendalam
J. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial
Remaja Dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Masa remaja
merupakan fase yang sangat potensial bagi tumbuh dan berkembang aspek fisik
maupun psikis baik secara kuantatif
maupun kualitatif. Melihat masa remaja sangat potensial dan dapat
berkembang kearah positif maupun
negative maka intervensi eduktif dalam bentuk pendidikan, bimbingan maupun
pendamping sangat diperlukan untuk mengarahkan perkembangan potensi remaja
tersebut agar berkembang kearah positif
dan produktif.
PERKEMBANGAN
BAHASA
A. Pengertian perkembangan bahasa
ILLlinois State University bernama Laura E. Berk (
1989) mendefenisikan tentang perkembangan remaja merupakan kemampuan khas
manusi yang paling complex dan mengagumkan.
B. Tahapan Perkembangan Bahasa
Ada aspek liguistik dasar yang bersifat universal
dalam otak manusia yang memungkinkan untuk menguasai bahasa tertentu ( tarigan 1986) sedangkan
menurut empiris kemampuan berbahsa merupakan hasil belajar individu dalam
intraksinya dengan lingkunganya. Penguasa bahasa merupakan hasil dari penayatu
paduan peristiwa- peristiwa linguistic yang diamati dan dilami selama masa
perkembanganya ( Tarigan 1986) secara
umum perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menueurt Berk( 1989)
dapat dibagi kedalam empat komponen yaitu :
·
Fonologi
menuju pemahaman individu
·
Semantic menuju makna atau cara yang
mendasari konseptual
·
Tata bahasa menuju penguasa kosakata
·
Pragmatic menuju isi komunikatif bahasa
C. Hubungan Kemapuan Berbahasa Dengan
Kemampuan Berpikir
Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian proses
kognisi yang bersifat pribadi atau pemprosesan informasi yang berlangsung
selama munculnya stimulus samapai dengan munculnya respon ( morgan 19989).
Dalamproses berpikir digunakan symbol- symbol yang memiliki makna atau arti
serta sekaligus menjadi karakteristik dari proses berpikir manusia adalah
bahasa ( glover 1987).
D. Karakteristik Perkembangan Bahasa
Remaja
Karakteristik perkembangan bahasa remaja
sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah
mencapai tahap operasioal formal. sejalan
dengan perkembangan kognitifnya remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip
berpikir formal berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah
mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola asumsi dengan mengurangi
penggunaan symbol termonologi konkret dalam mengomunikasinya.
E. Faktor- Faktor Yang Memengaruhi
Perkembangan Bahasa
1.
Kognisi
2.
Pola komunikasi dalam keluarga
3.
Jumlah anak atau anggota keluarga
4.
Posisi urutan kelahiran
5.
Kedwibahasaan
F. Perbedaan
Individual Dalam Perkembangan Bahasa
Dalam komplek perbedaan individual ada isu yang sangat menarik untuk dipaparkan disini yaitu
bahwa dalam perjalanan sejara penelitian perkembangan penguasaan bahasa oleh
individu ada yang menganut pandagan universal atau kesamaan dan ada yang
menganut pandangan perbedaan individual .
G. Upaya Pengembangan Bahasa Dan
Impilkasinya Bagi Kehidupan
Jika kemampuan bebrbahsa merupakan konvergensi atau
perpaduan dari factor bawaan dan proses belajar dari lingkungan nya. Intervensi
hanya mengandalkan factor bawaan yang diturunkan secara terencana dan
sistematis menjadi sangat penting.
BAB V
PERKEMBANGAN AFEKTIF
A. Perkembangan Emosi
Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya
disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan senang atau tidak
senang. Perasaan senang atau tidak senang yang terlalu menyertai perbuatan-perbuatan
kita sehari-hari disebut warna afektif. Emosi adalah pengalaman afektif yang
disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik
dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Pada saat terjadi emosi seringkali
terjadi perubahan-perubahan pada fisik, antara lain sebagai berikut:
·
Reaksi elektris pada kulit: meningkat
bila terpesona.
·
Peredaran darah: bertambah cepat bila
marah.
·
Denyut jantung: bertambang cepat bila
terkejut.
·
Pernapasan: bernapas panjang bila kecewa.
·
Pupil mata: membesar bila marah.
·
Liur: mongering kalau takut atau tegang.
·
Bulu roma: berdiri kalau takut.
·
Pencernaan: mencret-mencret kalau
tegang.
·
Otot: ketegangan dan ketakutan
menyebabkan otot menegang atau bergetar.
·
Komposisi darah: komposisi darah akan
ikut berubah karena emosional yang menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif.
Secara
tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu
masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fiisk dan
kelenjar. Ada beberapa kondisi emosional yaitu :
a.
Cinta/Kasih Sayang
b.
Gembira
c.
Kemarahan dan permusuhan
d.
Ketakutan dan kecemasan
Ada
beberapa metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain adalah :
a.
Belajar dengan coba-coba
b.
Belajar dengan cara meniru
c.
Belajar dengan cara mempersamakan diri
d.
Belajar melalui pengkondisian
e.
Pelatihan atau belajar di bawah
bimbingan dan pengawasan terbatas pada aspek reaksi
Rasa
takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Di antara rangsangan yang
meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari getah lambung adalah
ketakutan-ketakutan kronis, kegembiraan yang berlebihan, kecemasan-kecemasan,
dan kekuatiran-kekuatiran. Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan
berbicara. Sikap-sikap takut, malu-malu atau agresif dapat merupakan akibat
dari ketegangan emosi atau frustasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu
tertentu atau situasi-situasi tertentu.
B. Perkembangan Nilai, Moral, dan
Sikap
Nilai-nilai
kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat atau prinsip-prinsip
hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya, baik sebagai pribadi
maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik, buruk
perbuatan dan kelakuan, akhlak dan sebagainya. Sikap adalah kesediaan bereaksi
individu terhadap sesuatu hal. Keterkaitan antara lain, moral dan sikap tampak
dalam pengalaman nilai-nilai. Pengenalan, penghayatan terhadap nilai-nilai,
berdasarkan moral yang dimiliki akan terbentuk sikap dan diwujudkan dalam
tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut.
Tingkat perkembangan
pasca-konvesional harus dicapai oleh remaja, menjadi remaaja berarti mengeri
nilai-nilai, yang berarti tidak hanya memperoleh pengertian saja tetapi juga
dapat menjalankannya/mengamalkannya. Orang tua dan orang penting lain disekitar
remaja mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap. Menurut Kohlberg, di
samping interaksi social, faktor anak ikut berperan dalam perkembangan moral.
Terjadi perbedaan individual dalam perkembangan nilai, moral, dan sikap, sesuai
dengan umur, faktor kebudayaan, dan tingkat pemahamannya.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan
dalam rangka pengembangan nilai, moral, dan sikap remaja adalah menciptakan
komunikasi di samping member informasi dan remaja diberi kesempatan untuk
berpartisipasi untuk aspek moral, serta menciptakan sistem lingkungan yang
serasi/kondusif.
PENGERTIAN
MORAL, NILAI, DAN SIKAP
(Mohammad
Ali & Mohammad Asrori)
A. Pengertian
1.
Defensi Nilai
Menurut spranger (1988) nilai diartikan suatu
tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih
alternative keputusan dalam situasi social tertentu. Spranger (1987)
mengolongkan nilai itu kedalam 6 jenis yaitu :
·
Nilai teori
·
Nilai ekonomi
·
Nilai social
·
Nilai agama
·
Nilsi seni
·
Nilai politik
2.
Defenisi moral
Istilah moral berasal dari kata latin mores yang
artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan ( gunarsa
1986) Jhon dewey yang kemudian dijabarkan oleh jean piaget (Kohlberg, 1995)
mengemukakan tiga tahap perkembangan moral yaitu :
·
Tahap pramoral
·
Tahap konvensional
·
Tahap otonom
3.
Defenisi sikap
Ada beberapa defenisi sikap menurut para ahli yaitu
:
·
Fishbein (1975) mendefenisikan sikap
adalah predisposisi emosional yang dipelajari
untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek.
·
Chaplin (1981) mendefenisikan sikap
sebagai predisposisi atau kecendrungan yang relative stabil dan
berlangsung terus menerus untuk
bertingkah laku bereaksi dengan cara tertentu
·
Stephen R Covey ( 1989) ada tiga teori
sikap diantaranya: determinisme genetis, psikis, dan lingkungan
B. Hubungan antara Nilai, Sikap, dan
Moral
Sigmund
Freud ( 1989) menjelaskan dengan teori psikoanalisinya antara nilai, moral dan
sikap adalah satu kesatuan dan tidak dibeda- bedakan. Nilai dan moral dan sikap
merupakan satu struktur kepribadian nya yang
dikenal dengan super ego atau das uber ich yang merupakan sumber moral. Dalam konsep
Sigmund freud struktur kepribadian manusia terdiri dari sebagai berikut:
1.
Id atau das es
2.
Ego atau das ich
3.
Super ego
C. Karakteristik Nilai, Moral, dan
Sikap Remaja
Karakteristik yang menonjol pada remaja adalah karakteristik yang menonjol dalam
perkembangan moral remaja adalah bahwa sesuai dengan tingkat perkembangan
kognisi yang mulai mencapai tahapan berfikir operasional formal, yaitu mulai
mampu berfikir abstrak dan mampu memecahkan masalah-masalah yang bersifat
hipotesis maka pemikiran remaja terhadap suatu permasalahan tidak hanya lagi
terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi juga pada sumber moral yang
menjadi dasar hidup mereka
- Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai,Moral, dan Sikap
Faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap perkembangan nilai, moral, dan sikap individu mencakup
aspek psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Kondisi psikologis, pola
interaksi, pola kehidupan beragama, berbagai sarana rekreasi yang tersedia
dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat akan mempengaruhi
perkembangan nilai, moral dan sikap individu yang tumbuh dan berkembang di
dalam dirinya.
- Perbedaan
Individual Dalam Nilai,Moral dan Sikap
Sesuatu yang dipandang
bernilai dan bermoral serta dinilai positif oleh suatu kelompok masyarakat
sosial tertentu belum tentu dinilai positif oleh kelompok masyarakat lain. Sama
halnya, sesuatu yang dipandang bernilai dan bermoral serta dinilai positif oleh
suatu keluarga tertentu belum tentu dinilai positif oleh keluarga
lain. Ada suatu keluarga yang mengharuskan para anggota berpakaian
muslimah dan sopan karena cara berpakaian seperti itulah dipandang bernilai dan
bermoral.
- Upaya
Pengembangan Nilai, Moral, dan Sikap serta Implikasinya Bagi Pendidikan
Suatu sistem sosial yang
paling awal beruasaha menumbuhkembangkan sistem nilai, moral, dan sikap kepada
anak adalah keluarga. Ini didorong oleh keinginan dan harapan orang tua yang
cukup kuat agar anaknya tumbuh dan berkembang menjadi individu yang memiliki
dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, mampu membedakan yang baik dan yang
buruk, yang benar dan yang salah, yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan,
serta memiliki sikap dan perilaku yang terpuji sesuai dengan harapan orang tua,
masyarakat sekitar, dan agama.
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH MENENGAH (USIA REMAJA)
(Dra.Hj.
Sitti Hartinah D.s., M.M)
- Karakteristik Aspek-Aspek Perkembangan Remaja
- Aspek Fisik
Secara fisik,
masa remaja ditandai dengan matang ya organ organ seksual. Remaja pria
mengalami pertumbuhan pada organ testis, penis, pembuluh mani, dan kelenjar prostat. Matangnya organ-organ ini memungkinkan remaja
pria mengalami mimpi basah. Sementara remaja wanita ditandai dengan tumbuhnya
rahim, vagina, dan ovarium. Ovarium menghasilkan ovarium dan mengeluarkan
hormon hormon yang diperlukan untuk kehamilan dan perkembangan seks sekunder.
- Aspek Intelektual (kognitif)
Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan
berpikir operasional formal. Tahap ini ditandai dengan kemampuan berpikir
abstrak, idealistik dan logis. Tahap berpikir operasional formal ini
ditandai juga dengan ciri-ciri: Berpikir yang tidak hanya sebatas disini dan
sekarang tetapi juga terkait dengan dunia kemungkinan atau masa depan,
Kemampuan berpikir hipotetik, Kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi
pemikiran, horizontal beroikirnnya
semakin luas
- Aspek Emosi
Masa remaja merupakan puncak emisionalitas.
Pertumbuhan organ organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan perasaan baru
yang belum alami sebelumnya, seperti
rasa cinta, rindu, dan keinginan untuk
berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.
- Aspek Sosial
Pada masa ini perkembangan social
cognition, yaitu kemampuan memahami
orang lain. Kemampuan ini mendorong
remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya.
- Aspek Kepribadian
Masa remaja merupakan saat berkembangnya self
identity ( kesadaran akan identitas atau jadi dirinya). Remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan
"who am I, siapa saya" ? Dan
mengapa sya harus beragama?. Apabila
remaja berhasil memahami dirinya, peran
peran dalam kehidupan sosial, dan
memahami makna hidup beragama, maka dia
akan menemukan jati dirinya, dalam arti
dia akan memiliki kepribadian yang sehat.
- Kesadaran beragama
Perkembangan remaja adalah memperoleh
kematangan sistem moral untuk membimbing perilakunya. Kematangan remaja belumlah sempurna jika
tidak memiliki kode moral yang dapat diterima secara universal. Proses kesadaran
beragama remaja dipaparkan pada uraian berikut ini
- Masa remaja awal (usia 13-16 tahun)
Pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang
cepat yaitu dengan mulai tumbuhnya ciri ciri keremajaan yang terkait dengan
matangnya organ organ seks, yaitu menstruasi
pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki
- Masa remaja akhir (17-21 tahun)
Secara psikologis, pada masa emosi remaja ini sudah mulai stabil
dan pemikirannya mulai matang. Dalam
kehidupan beragama, remaja sudah melibatkan
diri ke dalam kegiatan kegiatan keagamaan.
- Tugas Tugas Perkembangan Remaja
Tugas tugas Perkembangan Remaja bersumber pada
Faktor-faktor berikut ini
- Kematangan fisik, misalnya berjalan
karena kematangan otot kaki, belajar bergaiuul, dengan jenis kelamain,
karena kematangan hormone seksual.
- Tuntutan masyarakat secara kultural,
misalnya bellajar membaca, belajar menulis, belajar berhitung, dan belajar
berorganisasi.
- Tuntutan dari dorongan dan cita-cita
siswa itu sendiri, misalnya memilih pekerjaan dan teman hidup.
- Tuntutan norma agama (taat beribadah
kepada allah dan berbuat baik kepada sesama manusia)
- Problematika Remaja
Masalah-masalah itu terjadi tidak lepas dari
pengaruh iklim lingkungan, yang tidak kondusif. Laporan tentang berbagai kasus
remaja yang berperilaku menyimpang sebagai berikut. Remaja tahun 1990-an
diimpresi sebagai periode ketakberdayaan,
sehingga mengurangi harapan masa depan dirinya maupun masyarakat. Survei
yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Departemen Sosial dan Ekonomi
Internasional pada tahun 1988 dibeberapa negara barat, Seperti Belgia, Canada,
Jerman, Honggaria, Norwegia,
Inggris dan Amerika menunjukkan bahwa 2/3 remaja berusia 19 tahun telah
melakukan hubungan seksual diluar pernikahan. Sonestein dkk. (1989) telah melaporkan hasil penelitiannya
yaitu bahwa sekitar 69% remaja Afrika-Amerika telah melakukan hubungan seksual
diluar nikah pada usia 15 tahun.
BAB VI
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN
PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
A. Perkembangan Kehidupan Pribadi
sebagai Individu
Kehidupan
pribadi seorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki
cirri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,
antara lain aspek emosional, social psikologis dan social budaya, dan kemampuan
intelektual yang terpadu secara integrative dengan faktor lingkungan kehidupan.
Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan
keluarga beserta berbagai aspeknya, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan
psikofisis dipengaruhi oleh: status social ekonomi, filsafat hidup keluarga,
dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan. Bahwa perkembangan kehidupan
seseorang ditentukan pula oleh faktor keturunan dan lingkungan.
Lingkungan
alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukkan pribadi
anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki cirri yng berbeda-beda. Oleh
karena itu, secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan pribadi setiap
individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan.
Sejak awal perkembangan kehidupan pribadi erbentuk secara terpadu dan harmonis,
maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahanberbagai aspek
pribadi itu akan baik.
B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan
dan Karier
Pada
hakikatnya manusia selalu ingin tahu, dengan demkian manusia selalu berupaya
mengejar pengetahuan. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di amsa yang akan
datang merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat dan kebutuhan untuk
belajar. Anak SLTP (pre-adolescence),
mereka mulai mengenal system baru dalam sekolah, antara lain perkenalan dengan
banyak guru yang memiliki berbagaimacam sifatvdan kepribadian. Ada tiga
lingkungan pendidikan yaitu :
a. Lingkungan
pendidikan keluarga
b. Masyarakat
c. Sekolah
Dan
ada faktor-faktor yang mempengarauhi perkembangan kehidupan pendidikan dan
karier yaitu :
a.
Faktor social dan ekonomi
b.
Faktor lingkungan
c.
Faktor pandangan hidup
C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan
dengan Kehidupan Berkeluarga
Berkenaan
dengan upaya untuk menetapkan pilihan pasangan hidup, perkembangan social
psikologis remaja ditandai dengan upaya menarik lawan jenis dengan berbagai
cara yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku. Cinta yang ditandai dengan
hubungan akrab antara perjaka dan gadis tercinta melalui tiga tahap, ayitu :
tahap eksplorasi, tahap penawaran dan tahap komitmen. Di samping tiga tahap ini
Backman mengajukan tahap keempat yang ditandai kesepakatan-kesepakatanuntuk
hidup di masa depan. Hal ini juga ditandai oleh pemahaman satu sama lain termasuk
pemahaman pihak lain yang menyaksikan hubungan tersebut.
D. Implikasi Tugas-tugas Perkembangan
Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Mengembangkan
program pendidikan dan pembinaan karier merupakan langkah yang perlu ditempuh
untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan pendidikan dan karier. Program
tersebut antara lian adalah: bimbingan karier, bimbingan pendidikan dalam upaya
mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan jenis pendidikan, memberikan
latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi terhadap kondisi
lingkungan, dan penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan
kurikulum muatan lokal. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka
perlu dilakukan : bimbingan dan etika pergaulan, dan bimbingan siswa untuk
memahami norma kehidupan masyarakat.
Pendidikan tentang nilai kehidupan
untuk mengenalkan norma kehidupan social kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam
hal ini perlu dilakuakn pendidikan praktis melalui organisasi pemuda, pertemuan
dengan orang tua secara periodic, dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam
maupun di luar sekolah.
TUGAS-
TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
(Mohammad
Ali & Mohammad Asrori)
A. Pengertian Tugas- Tugas
Perkembangan
Seorang ahli pisikolog yang dikenal luas dengan
teori tugas- tugas perkembangan adalah Robert J havighust ( Hurlock 1990) dia
mengatakan bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang mucul pada saat periode
tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase
bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas- tugas berikutnya.
Tugas- tugas perkembangan mempunyai tiga macam tujuan sebagai berikut:
·
Sebagai petunjuk bagi individu untuk
mengetahui apa yang diharapkan masyarakat
·
Memberikan motivasi kepada setiap
individu untuk melakukan apa yang
diharapkan kelompok
·
Menunjukan kepada setiap individu
tentang apa yang akan mereka hadapi
B. Tugas- Tugas Perkembangan Remaja
1.
Mencapai hubungan baru yang lebih matang
dengan teman sebaya
2.
Mencapai persoalan pria dan wanita
3.
Menerima keadaan fisik dan menggunakan
nya secara efektif
4.
Mencari kemandiriaan emosional dari
orang tuua dan orang- orang dewasa
5.
Mencapai jaminan kebebasan ekonomi
6.
Memilih dan menyaipkan lapangan kerja
7.
Persiapan untuk memasuki kehidupan
keluarga
8.
Mengembangkan keterampilan intelektual
dn konsep penting
9.
Mencapai dan mengharapakan tingkah laku
social yang betanggung jawab
10.
Memperoleh suatu himpunan nilai- nilai
dan sistem etika sebagai pedoman
C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan
Dengan Kehidupan Berkeluarga
Dari sekian banyak masalah penyesuaian diri dalam
kehidupan berkeluarga atau perkawinan ada empat unsure utama yang paling
penting bagi kebahagian perkawinan yaitu :
1.
Penyesuain terhadap pasangan
2.
Penyesuaiam seksual
3.
Penyesuaian keuangan
4.
Penyesuaian dengan pihak keluarga
masing- masing
Berkaitan dengan dengan keempat penyesuaian diri
remaja dalam kehidupan keluarga atau perkawinan ada sejumlah factor yang
mempengaruhi nya sebagai berikut :
·
Factor yang mempengaruhi penyesuaian
pasangan adalah pasangan yang ideal pemenuhan kebutuhan, kesamaan latar belakang
·
Factor yang mempengaruhi penyesuaian
seksual adalah pengalaman seksual masa lalu, pengalaman seksual marital awal
serta sikap terhadap penggunaan alat kontra sepsi
·
Factor yang mempengaruhi penyesuaian
diri denngan pihak keluarga pasangan ialah seterotipe, tradisional. Keiinginan
untuk mandiri, fanastisme keluarga.
D. Impilkasi Tugas- Tugas Perkembangan
Remaja Bagi Pendidikan
1.
Sekolah dan perguruan tinggi perlu
memberikan kesempatan melaksanaka kegiatan non academic
2.
Apabilah ada remaja putra putrid yang
bertingka laku tidak sesuai perlu dibantu dalam penangananya
3.
Siswa yang lambat perkembangan
jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompok
Pemberian
bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan kerja yang sesuai dengan minat dan
keinginanya.
TUGAS
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIR SERTA KEHIDUPAN
BERKELUARGA
(Dra.Hj.
Sitti Hartinah D.s., M.M)
- Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu
Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang
utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap
dan memiliki ciri khusus dan unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara
integratif dengan faktor lingkungan kehidupan.
Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya
memerlukan pemenuhan dan terkait dengan
masalah-masalah yang tidak dapat disamakan dengan individu yang lain.
Perilaku seseorang yang menggambarkan
perpaduan berbagai aspek Itu terbentuk didalam lingkungan, lingkungan tempat anak berkembang sangat
kompleks. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah
kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya.
Perkembangan anak yang menyangkut perkembangan psikofisis dipengaruhi
oleh: status sosial ekonomi, filsafat hidup berkeluarga, dan pola hidup keluarga seperti
kedisiplinan, kepedulian terhadap
kesehatan, dan ketertiban termasuk
ketertiban menjalankan ajaran agama. Kehidupan Seseorang ditentukan oleh faktor
keturunan dan lingkungan. Aliran nativisme menyatakan bahwa seseorang individu
akan menjadi 'orang' sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh kemampuan
dan sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan.
Sedangkan aliran empirisme mengatakan bahwa seorang individu diibaratkan
sebagai kertas/lilin yang masih putih bersih.
Lingkungan kehidupan so budaya yang
mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan
heterogen. Baik lingkungan alami maupun
lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi anak anak remaja, masing-masing memiliki ciri yang berbeda -
beda. Perkembangan pribadi setiap
individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka dibesarkan. Kehidupan
merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh hasil perkembangan
kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan kejadian
kejadian saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian
proses pertukaran perkembangan, perlu
dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pembiasaan dalam hal: Hidup
sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik, Mengerjakan tugas dan
pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggung jawab, Hidup
bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama, terutama dengan teman sebaya, Cara cara
pemecahan masalah yang dihadapi, Mengikuti aturan kehidupan berkeluarga dengan
penuh tanggung jawab dan disiplin.
- Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman
proses belajar yang menghayati hidupnya, baik dalam jalur pendidikan sekolah
maupun luar sekolah. Berkaitan dengan perkembangan peserta didik, kehidupan pendidikan yang dimaksud baik yang
dialami oleh remaja sebagai peserta didik didalam lingkungan keluarga, sekolah,
dan atau kehidupan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan pendidikan dan karier
- Faktor sosial ekonomi
- Faktor Lingkungan
- Faktor Pandangan Hidup
- Faktor Perkembangan Kehidupan Pendidikan
dan Karier terhadap Tingkah Laku dan Sikap
- Perbedaan Individu dalam perkembangan
pendidikan dan karier
- Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan
dan Karier
- Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan Berkeluarga
Pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan
seksual, yang berarti bahwa secara biologis renang telah siap melakukan fungsi
produksi. Kematangan fungsi seksual terhadap terpengaruh terhadap dorongan
seksual remaja dan telah mulai tertarik kepada lawan jenis. Pemilihan pasangan
hidup yang berakhir dengan perkawinan,
berarti merupakan pertanda terbentuknya inti kekuargaan atau perluasan
dan berkelanjutan tentang pemekaran keluarga.
BAB VII
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
A. Konsep dan Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian
adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri dan pada
lingkungannya. Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai
keseimbanagn diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan.
Penyesuaian yang sempurna terjadi jika manusia/individu selalu dalam keadaan
seimbang antara dirinya dengan lingkungannya di mana tidak ada lagi kebutuhan
yang tidak terpenuhi, dan di mana semua fungsi organism/individu berjalan
normal. Penyesuaian diri bersifat suatu proses sepanjang hayat dan manusia
terus-menerus guna mencapai pribadi yang sehat. Berikut ini akan ditinjau
penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang salah.
a.
Penyesuaian
Diri Secara Positif
Dalam
melakuakn penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam
berbagai bentuk, antara lain :
·
Penyesuaian dengan menghadapi masalah
secara langsung
·
Penyesuaian dengan melakuakn eksplorasi
·
Penyesuaian dengan trial and error atau
coba-coba
·
Penyesuaian dengan substitusi
·
Penyesuaian dengan menggali kemampuan
diri
·
Penyesuaian denganbelajar
·
Penyesuaian dengan inhibisi dan
pengendalian diri
·
Penyesuaian dengan perencanaan yang
cermat
b.
Penyesuaian
Diri yang Salah
Ada
tiga reaksi dalam penyesuaian diri yang salah, antara lain :
·
Reaksi bertahan
·
Reaksi menyerang
·
Reaksi melarikan diri
Faktor-faktor
yang mengatur erkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap yaitu :
·
Kondisi-kondisi fisik
·
Perkembangan dan kematanagn
·
Penentu psikologis
·
Kondisi lingkungan
·
Penentu cultural
B. Permasalah-permasalahan Penyesuaian
Diri Remaja
Permasalahan-permasalahan
penyesuaian diri yang dihadapi remaja dapat berasal dari suasana psikologis keluarag
seperti keretakan keluarga. Selain itu permasalahan-permasalahan penyesuaian
akan muncul bagi remaja yang sering pindah tempat tinggal. Remaja yang
keluarganya sering pindah, ia terpaksa pindah dari sekolah ke sokolah yang lain
dan ia akan sangat tertinggal dalam pelajaran, karena guru berbeda-beda dalam
cara mengajarnya, demikian pula mungkin buku-buku pokok yang dipakainnya tidak
sama, kesulitan dalam mencari teman baru.
Persoalan-persoalan
umum seringkali dihadapi remaja antara lain dalam memilih sekolah. Jika kita
mengharapkan remaja mempunyai penyesuaian diri yang baik, seyogianya kita tidak
mendikte mereka agar memilih jenis sekolah tertentu sesuai keinginan kita.
Orang tua/pendidik hendaknya mengarahkan pilihan sekolah sesuai dengan kemampuan,
bakat, dan sifat pribadinya.
C. Implikasi Proses Penyesuaian Remaja
Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Lingkungan
sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja.
Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Guru-guru
akan membantu anak didik jika ia menghadapi kesulitan dalam pengajarannya.
Guru-guru bimbingan dan penyuluhan akan membantu anak didik yang mempunyai
masalah pribadi, masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap
tuntutan sekolah.
Guru
hendaknya dapat bersikap yang lebih efektif, seperti adil, jujur,
meenyenangkan, penuh pengertian, antusias, mampu mengontrol diri, humor, dan
sebagainya sehingga siswanya akan merasa senang dan aman bersamanya.
PENYESUAIAN
DIRI DAN PERMASALAHANYA
(Mohammad Ali & Mohammad
Asrori)
A. Pengertian penyesuian diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal denga
istilah adjutmeny atau personal adjustment. Membahas pengertian penyesuaian
diri menurut scheiders( 1984) dapat ditinajau dari tiga sudut pandang
1.
Penyesuaian diri sebagai adaptasi
2.
Penyesuain diri sebagai bentuk
konformitas
3.
Penyesuain diri sebagai usaha penguasaan
B. Penyesuaian Diri Yang Baik
Seorang dikatakan memiliki kemampuan penyesuain diri
yang baik jika mampu melakukan respon yang matang , efesien, memuaskan dan
sehat. Dengan demikian orang yang dipandnag mempunyai penyesuaian diri yang
baik adalah individual yang telah belajar bereaksi terhadap dirinya dan
lingkungan.
C. Proses Penyesuain Diri
Proses penyesuaian menurut (1984) setidaknya melibatkan tiga unsure
sebagai berikut :
·
Sikap motivasi
·
Sikap terhadap realitas
·
Pola dasar penyesuaian
D. Karakteristil Penyesuain Diri
Remaja
1.
Penyesuaian diri remaja terhadap peran
dan identitasnya
2.
Penyesuaian diri remaja terhadap
pendidikan
3.
Penyesuaian remaja terhadap kehidupan
seks
4.
Penyesuaian diri remaja terhadap norma
social
5.
Penyesuaian diri remaja terhadap
penggunaan waktu luang
6.
Penyesuaian diri remaja terhadap
penggunaan uang
E. Faktor- Faktor Yang Memengaruhi
Prosespenyesuaian Remaja
1.
Kondisi fisik
2.
Kepribadian
3.
Edukasi pendidikan
4.
Lingkungan
5.
Agama dan budaya
F. Dinamika Penyesuaian Diri Remaja
Ada sejumlah factor psikologis dasar yang
mempengaruhi dinamika penyesuaian diri remaja sebagai berikut :
·
Kebutuhan,
·
Motivasi,
·
Persepsi
·
Kemampuan,
·
Kepribadian
PENYESUAIAN
DIRI REMAJA
(Dra.Hj.
Sitti Hartinah D.s., M.M)
- Konsep dan Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut
penyesuaian berarti adaptasi, penyesuaian dapat juga diartikan sebagai
konformitas, penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan dan penyesuaian
diartikan sebagai penguasaan dan kematangan emosional. Penyesuaian diri adalah
proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan
sesuai dengan lingkungan. Penyesuaian yang sempurna terjadi jika manusia selalu
dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya dimana tidak ada
lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan
dimana semua fungsi organisme/individu berjalan normal.
Dalam hubungannnya dalam rintangan
tersebut individu dapat melakukan
penyesuaian diri secara positif. Karakteristik penyesuaian diri terhadap
individu terbagi menjadi dua karakteristik penyesuaian yang positif dan penyesuaian
diri yang salah.
- Penyesuaian Diri secara Positif ditandai
dengan hal hal berikut: tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
- Penyesuaian Diri yang salah.
Kondisi jasmaniah seperti pembawaan dan
struktur/konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang
diwariskan, aspek perkembangannya secara
instrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Karena struktur
jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan
bahwa system saraf, kelenjar dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses
penyesuaian diri.
Dalam proses perkembangan, respon anak berkembang dari respon yang
bersifat instinkif menjadi respon yang diperoleh melalui belajar dan
pengalaman. Sesuai dengan hukum perkembangan,
tingkat kematangan yang dicapai berbeda antara individu yang satu dengan
yang lainnya, sehingga pencapaian pola-pola penyesuaian diripun berbeda pula
secara individual. Pola penyesuaian diri akan bervariasi sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kematangan yang dicapainya. Banyak sekali faktor psikologis terhadap
penyesuaian diri diantaranya adalah pengalaman, belajar, kebutuhan
kebutuhan, determinasi diri dan
frustasi.
Berbagai lingkungan anak seperti keluarga dan
pola hubungan didalam nya, sekolah,
masyarakat, kultur, dan agama berpengaruh terhadap penyesuaian diri anak.
- Pengaruh rumah dan keluarga. Faktor rumah
dan keluarga sangat penting karena merupakan satuan kelompok sosial
terkecil.
- Hubungan orang tua dan anak (menerima
yaitu situasi hubungan dimana orang tua menerima anaknya baik, menghukum dan disiplin yang berlebihan,
memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan dan penolakan).
- Hubungan saudara. Suasana hubungan
saudara yang penuh persahabatan,
kooperatif, saling
menghormati, penuh kasih sayang,
mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk tercapaianya
penyesuaian yang lebih baik.
- Masyarakat. Keadaan lingkungan masyarakat
dimana individu berada merupakan kondisi yang menentukan proses dan pola
pola penyesuaian diri.
- Sekolah.
Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengaruhi kehidupan
intelektual, sosial, dan moral para siswa.
Proses penyesuaian diri anak mulai dari
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara bertahap dipengaruhi oleh
faktor faktor kultur dan agama.
Lingkungan Kultural dimana individu berada dan berinteraksi akan
menentukan pola pola penyesuaian dirinya.
- Permasalahan Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja
Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan
remaja sangat tergantung pada silap orang tua dan suasana psikologi dan sosial
dalam keluarga. Contohnya sikap orang tua yang menolak. Penolakan yang dilakukannya seperti penolakan
mungkin merupakan penolakan tetap sejak awal,
dimana orang tua merasa tidak sayang kepada anaknya, karena berbagai
sebab, mereka tidak menghendaki kelahirannya,
dalam bentuk berpura-pura tidak tahu keinginan anak. Hasil dari penolakan ini adalah tidak dapat
menyesuaikan diri, cenderung untuk
menghabiskan waktunya diluar rumah.
Permasalahan permasalahan penyesuaian diri
yang dihadapi remaja dapat berasal dari suasana psikologis keluarga seperti
keretakan keluarga. Banyak penelitian membuktikan bahwa remaja yang hidup
didalam rumah tangga yang retak,
mengalami masalah emosi, tampak
padanya ada kecenderungan yang besar untuk marah, suka menyendiri, disamping kurang kepekaan
terhadap penerimaan sosial dan kurang mampu menahan diri serta lebih gelisah
dibandingkan dengan remaja yang hidup dalam rumah tangga yang wajar.
- Implikasinya Proses Penyesuian Remaja Terhada Penyelenggaraan
Pendidikan
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar
penyesuaian diri remaja khususnya sekolah adalah, menciptakan situasi sekolah
yang dapat menimbulkan rasa betah, menciptakan suasan belajar mengajar yang
menyenangkan, usaha memehami anak didik secara menyeluruh, menggunakan metode,
menggunakan prosedur evaluasi, ruanngankelas yang memenuhi syarat kesehatan,
tata tertib yang jelas dan dipahami murid-murid, situasi kepemimpinan yang
penuh saling berpengertian dan tanggung jawab.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
PERBEDAAN
Buku
utama, yaitu Sunarto dan Agung Hartono sangat padat dan jelas, berbeda dengan
pembanding Mohammad Ali dan Mohammad Asrori membahas lebih luas dari buku utama
sedangkan buku pembanding Syamsu Yusuf sangat singkat dan tidak terlalu luas
dan jelas. Dan buku pembanding Siti Hartinah isinya sangat rinci dan mengupas
semua pembahasan tentang perkembangan peserta didik.
2.
KEUNGGULAN
Keunggulan
buku utama :
- Buku ini
bisa menjadi acuan bagi mahasiswa untuk belajar tentang akuntansi
maanjemen
- Buku ini
cukup ringkas, padat dan jelas, sehingga lebih mudah dimengerti
- Buku ini
juga memuat rangkuman, mempermudah untuk menarik kesimpulan dari setiap
bab
- Memuat
daftar isi di setiap babnya, sehingga terpampang jelas sumber-sumber yang
digunakan
Keunggulan
buku pembanding :
1. Mohammad
Ali & Mohammad Asrori. 2013. Psikplogi
remaja. Bandung: PT. alfabeta
·
Buku ini membuat rincian bagian-bagian
dari perkembangan, sehingga ruang lingkup pemahaman dalam tiap bab tidak
terlalu luas, sehingga sangat sederhana.
2. Yusuf,
Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
·
Adanya gambar setiap sampul bab, dan
setiap aspek-aspek dalam setiap bab dijelaskan berdasarkan fase-fasenya.
3. Hartinah,
Siti. 2008. Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: PT Refika Aditama
·
Setiap bab memuat tujuan yang harus atau
ingin dicapai, memuat rangkuman dan evaluasi yang akan membuat mahasiswa lebih
terlatih sehingga lebih mudah memahami setiap pembahasannya.
4. Desmita.
2009. Psikologi Perkembangan Peserta
Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
·
Sangat padat dan jelas saerta
terperinci.
3.
KELEMAHAN
Kelemahan
buku utama :
·
Buku ini kurang menarik karena kurangnya
gambar, diagram ataupun chart untuk membuat penyajian data lebih muah
dimengerti.
·
Adanya istilah-istilah yang sulit
dimengerti
Kelemahan
buku pembanding :
1. Mohammad
Ali & Mohammad Asrori. 2013. Psikplogi
remaja. Bandung: PT. alfabeta
·
Terlalu banyak bab, seharusnya ada
beberapa materi yang dapat dijadikan satu pembahasan.
2. Yusuf,
Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya
·
Kurangnya pembahasan dalam tiap bab, dan
tidak memuat rangkuman serta evaluasi.
3. Hartinah,
Siti. 2008. Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: PT Refika Aditama
·
Tidak adanya rangkuman yang menyeluruh,
hanya sebagian bab yang terdapat rangkuman.
4. Desmita.
2009. Psikologi Perkembangan Peserta
Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
·
Kurang luas cakupan bukunya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan
kontinyu dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat, dalan perjalanan waktu tertentu. Perkembangan merupakan proses
perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan
interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan
perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematangan fisik.
Menurut saya, buku ini sudah bagus, tetapi akan jauh lebih baik bila
ditambah gambar-gambar, table ataupun chart, agar buku ini terlihat menarik. Kurangnya
warna dalam buku ini membuat para pembaca kurang tertarik, serta daftar isi
yang disajikan di setiap bab terlalu berlebihan, menurut saya cukup di akhir
buku saja disajikan daftar isinya secara keseluruhan. Dan sebaiknya diberikan
glosarium agar pembaca dapat mengetahui arti kata-kata yang sukar sehingga
pemahaman terhadap buku dapat lebih mudah. Dan mungkin akan jauh lebih baik
apabila buku ini menggunakan kata-kata yang sederhana.
Komentar
Posting Komentar